Cerpen Santri Benda: Kesabaran Sang Ibu


Terinspirasi dari : QS. Al –Mumtahanah (perempuan yang diuji)
Kukuruyuk…….
Pagi-pagi seperti biasanya Ibu Mus seorang wanita paruh baya itu bangun dari tidurnya, dan langsung mengambil air wudhu. Selesai shalat Ibu MUs langsung bersiap-siap untuk pergi ke tempat kerjanya yang berlokasi jauh dari tempat tinggalnya. Ibu Mus bekerja sebagai petani teh, ia hanya bisa mengandalkan pekerjaan itu untuk menghidupi 3 anaknya, gaji yang ia dapatkan dari hasil kerjanya tak seberapa yaitu Rp 100.000,00/bulan.
Semangatnya tak pernah luntur walau terik matahari menerpa tubuhnya.
“ assalamu’alikum “. Sapa Bu Mus. “ wa’alikum salam “. Jawab petani lainnya. “ semangat ya ibu-ibu untuk kerja hari ini “. Kata Bu Mus. “ ia Bu Mus marikita semangat “. Kata salah seorang petani. Biasanya Bu Mus bekerja dari pagi sampai sore, dan pada sore harinya Bu Mus berjualan gorengan yang dibuat ole hank pertamanya yang bernama Rohayati. Rute yang ia lalui untuk berjualan gorengan adalah keliling kampong dan kampong sebelah, tapi kalau gorengan yang ia jualankan hanya laku sedikitia bisa-bisa sampai kota untuk menjualnya. Hasil dari gorenganpun tak seberapa, kalau lagi ramai yang beli biasanya jumlah yang diperoleh bisa sampai Rp 25.000,00 tapi kalau sepi hanya dapat Rp 10.000,00.
Bu Mus kembali dari berjualan gorengan pada maghrib hari. “ assalaamu’alikum anak-anak, ibu pulang “. Tutur Bu Mus. Wa’alaikum salaam Bu… “. Jawab Yanti anak keduanya. “ Ti, kakak mu dan adik mu mana ? “. Tanya Bu Mus. “ oh, itu Bu kak Rohyati lagi masak untuk makan malam kita, kalo de’ Santi lagi ngerjain tugas sekolah “. Jawab Yanti. “ oh, kalau gitu ibu mau mandi dan shalat maghrib dulu ya nak “. Seusai Shalat Maghrib, Bu Mus selalu berdo’a dan berkeluh kesah kepada sang pencipta . Dia adalah perempuan yang sabar, dia adalah wanita yang ditinggal suaminya 2 tahun lalu, suaminya meninggal akibat struk, karena kekurangan biaya Bu Mus tidak bisa membawa suaminya ke rumah sakit untuk dirawat. Bu Mus, wanita muslimah yang sabar, dermawan dan penyayang, raut wajahnya yang cantik membuktikan bahwa dia wanita yang sangat tegar dalam menghadapi ujian hidupnya.
Bu Mus bertekad bahwa dia akan menyekolahkan ke-tiga anaknya kejrnjang yang lebih tinggi, dia tak ingin anak-anaknya merasakan kepahitan hidupnya yang kini ia rasakan . Dia yakin bahwa Allah SWT selalu bersamanya.

Maulidya FA
VIII Tsanawiyyah
Pesantren Persatuan Islam 67 Benda
Kota Tasikmalaya