Grup Musik Tradisional Sunda KAWASA


Alat musik sunda yang sekarang mulai terlupakan adalah ‘karinding’, bahkan orang sunda sendiri sampai ada yang tidak mengetahui apa itu karinding, tetapi santri Pesantren Persatuan Islam 67 Benda peduli terhadap karinding ini. Maka dari itu santri Benda mempunyai insiatif untuk membentuk grup musik tradisional sunda ini yaitu KAWASA.
Kawasa adalah sebuah nama grup musik sunda (karinding) yang didalamnya terdapat anak muda yang ingin melestarikan budaya sunda yang di wariskan dari karuhun supaya tetap bereksistensi di dunia musik. Personil dari KAWASA yaitu Sadut (vokal, goong tiup, karinding), Bondol (celempung), Imay (celempung), Jack (Karinding, bird voice), Ari (karinding), Ikra (karinding), Irenk (toleat, suling, karinding, vocal) yang semuanya berdomisili di pesantren 67 Benda ini
Awal terbentuknya KAWASA karena para personil adalah metalhead dan mereka menemukan salah satu grup karinding yaitu Karindind Attack (KARAT), akhirnya mereka pun terinspirasi untuk memainkan alat musik tersebut. Awalnya KAWASA hanya terdiri dari 4 orang, yaitu Imay, Ikra, Bondol & Irenk yang hanya sekedar iseng untuk bermain alat musik tersebut. Mereka membeli alat musik tersebut dari Bandung, tepatnya di Abah olot.
Mereka pun ditawari main di sebuah acara RG-UG (organisasi pesantren) yaitu LCTIA (Lomba Cepat Tepat Ilmu Alat), dan ketika itu mereka belum mempunyai seorang vokal, kemudian Sadut dan Jack di ajak untuk  menjadi personil KAWASA. Dengan kemampiuan seadanya mereka bermain di acara tersebut sampai mereka membawakan lagu hampura ema part III, dan ketika itu mereka belum mempunyai nama untuk grup mereka.
Waktu terus berjalan, mereka pun menjadi sering memainkan alat musik tersebut. Ketikaitu saudara Ari pun sering ikut latihan dengan KAWASA, saat itulah Ari pun diajak untuk menjadi personil sambil belajar alat musik sunda bersama KAWASA.
Namun nama KAWASA sendiri diciptakan oleh saurdara Sadut dan Irenk, karena mereka orangnya bisa di sebut caliweura sampai-sampai mereka menyempatkan untuk mencari nama tentang grup kami itu di mesjid An-Nur, dan atas kesepakatan kami bersama lahirlah nama KAWASA (KArinding WArisan SundA).
Sekarang KAWASA memiliki alat musik sunda yaitu karinding, celempung kulit, celempung  GK, cacaian, goong tiup, guguludugan, bird voice, toleat dan suling yang didapatkan dari berbagai surupan, diantaranya dari majalaya (Karmawangsa), Cineam, Abah olot,Soreang, dll.
Semakin kesini mereka mulai menemukan orang yang cukup ahli di bidang alat musik ini dan KAWASA sendiri pun mendapatkan banyak ilmu dari orang-orang tersebut. Dan sekarang KAWASA sudah mempunyai 4 buah lagu diantaranya : Nyiar elmu, Adean ku kuda beureum, Hiphop titikring, Bapa bangsat. Mereka sendiri sering membawakan lagu-lagu dari grup musik lain seperti : Hampura ema part II – KARAT, Muringkak – Karinding Militan, Bangkong di kongkorong kujang – SASAKA, Ayun Ambing – Bambu gawir, ada juga KAWASA pernah membawakan lagu PLAYBOY dari 7icons dengan versi KAWASA sendiri.
Tempat yang digunakan untuk mereka latihan atau biasa di sebut juga dengan hahaleuangan, mereka suka di asrama, gowok dan juga kelas. KAWASA juga pernah bermain di acara LCTIA, START dan HIPA 2012 yang tentunya acara-acara intern atau RG-UG (organisasi di pesantren).
Sampai sekarang KAWASA masih belajar untuk menjaga warisan karuhun sunda.
Hayu Urang Jaga Babarengan....!!!!!!!!!
Wildan, Ikra, Milzam
XII IPA A Mu’allimien
Pesantren Pesatuan Islam 67 Benda
Kota Tasikmalaya