Sholat merupakan ibadah ritual dan spiritual. Jika sholat hanya dikerjakan dengan amalan badaniah saja maka ibadah sholat itu hanya sebatas ritual saja. Namun jika sholat itu dengan spiritualitas maka shoat bisa sampai pada tahap kenikmatan. Dari gerakan sholat mulai takbiratul ihram dan diakhiri salam sesungguhnya sholat memiliki nilai spiritualitas yang tinggi.
1. Takbiratul Ihram (Awal)
Pengawalan segala sesuatu, seperti hidup diawali dengan kelahiran dan sesuatu yang ada pasti ada awalnya. Dengan keimanan kita yakin bahwa semua berawal dari Allah. Dengan takbir kita kembalikan segala aktivitas, rutinitas kita hanya kepada Allah.
1. Takbiratul Ihram (Awal)
Pengawalan segala sesuatu, seperti hidup diawali dengan kelahiran dan sesuatu yang ada pasti ada awalnya. Dengan keimanan kita yakin bahwa semua berawal dari Allah. Dengan takbir kita kembalikan segala aktivitas, rutinitas kita hanya kepada Allah.
Takbiratul ihram menjadi titik awal shalat, menjadi simbol awal perjalanan hidup yang memiliki makna spiritual sebagai penyerahan totalitas kepada Yang Maha Awal bahwa karena-Nya ada dan karena-Nya kita melakukan perjalanan hidup.
2. Berdiri (Gerak Perjalanan)
Berdiri merupakan lambang siap berjalan menjalani kehidupan, karena kalau duduk tidak mungkin bisa berjalan. Tegak memiliki arti bahwa kehidupan harus ditegakkan pada ruang waktu. Iman, akhlaq, amalan pribadi dan amalan social juga harus ditegakkan.
2. Berdiri (Gerak Perjalanan)
Berdiri merupakan lambang siap berjalan menjalani kehidupan, karena kalau duduk tidak mungkin bisa berjalan. Tegak memiliki arti bahwa kehidupan harus ditegakkan pada ruang waktu. Iman, akhlaq, amalan pribadi dan amalan social juga harus ditegakkan.
Shalat adalah tiang agama jadi agama didirikan/ditegakkan oleh shalat. Dalam tegak berdiri posisi kepala tunduk, artinya dalam perjalanan hidup akan tunduk dan patuh pada segala hokum dan kehendak Allah bebas dari rasa kesombongan diri. Kedua tangan memegang ulu hati simbol bahwa hati akan selalu dijaga kebersihannya dalam perjalanan hidup.
Ini merupakan simbol kewaspadaan yang wajib dimiliki oleh setiap manusia. Untuk melihat sesuatu secara sadar dan dengan pertimbangan yang matang dari untung dan rugi.
3. Ruku’ (Penghormatan)
Ruku’ adalah sebuah ajaran kembali Sang Pencipta. Segala sesuatu tidak pernah kita miliki secara pribadi. Semua yang berasal dari Sang Pencipta akan kembali kepada Sang Pencipta.
3. Ruku’ (Penghormatan)
Ruku’ adalah sebuah ajaran kembali Sang Pencipta. Segala sesuatu tidak pernah kita miliki secara pribadi. Semua yang berasal dari Sang Pencipta akan kembali kepada Sang Pencipta.
Semua yang dimiliki manusia hanya ujian. Itu tandanya bahwa Sang Penciptalah yang menjadi dasar acuan hidup kita dan kita benar-benar mengembalikan urusan akhir kepada Sang Pencipta.
Sedang penghormatan yang dimaksud adalah sebagai ungkapan terima kasih kita bahwa kita telah dikenalkan Allah melalui Nabi, Rasul dan Malaikat.
4. I’tidal (Puja –puji kepada Allah)
Pada gerakan I’tidal kita berdiri lagi untuk mengisi perjalanan hidup dengan penuh puja dan puji kepada Allah serta penuh syukur setiap saat sehingga tercipta kepatuhan dan ketaatan.
4. I’tidal (Puja –puji kepada Allah)
Pada gerakan I’tidal kita berdiri lagi untuk mengisi perjalanan hidup dengan penuh puja dan puji kepada Allah serta penuh syukur setiap saat sehingga tercipta kepatuhan dan ketaatan.
Dengan mengetahui hasil ciptaan Allah maka akan tumbuh kekaguman dan kecintaan kepada Allah maka akan muncul rasa cinta dan ikhlas menjalani hidup sesuai perintah dan kehendak Allah. Ini dimaksudkan agar kita menjaga tauhid dan tidak akan berpindah kepada ajaran yang menyesatkan.
5. Sujud (Penyatuan Diri Dengan Kehendak Allah)
Sujud adalah simbol dari perjalanan hati (rohani). Dengan sujud hati dan fikiran kita direndahkan serendah-rendahnya sebagai tanda ketundukan total terhadap segala kehendak Allah. Menyatukan kehendak Allah dengan kehendak kita.Sujud adalah penyerahan total kepada Sang Pencipta tanpa syarat.
5. Sujud (Penyatuan Diri Dengan Kehendak Allah)
Sujud adalah simbol dari perjalanan hati (rohani). Dengan sujud hati dan fikiran kita direndahkan serendah-rendahnya sebagai tanda ketundukan total terhadap segala kehendak Allah. Menyatukan kehendak Allah dengan kehendak kita.Sujud adalah penyerahan total kepada Sang Pencipta tanpa syarat.
Sujud adalah simbol kepasarahan yang sangat total. Dengan menempatkan kepala, tangan , kaki dan hati kita rata dengan bumi di mana bumi adalah asal, tempat hidup dan tempat akhir hidup. Di bumi kita lahir, menjalani kehidupan, berladang ilmu dan di bumi pula kita mati.
Maka sujud merupakan klimaks dari seluruh rangkaian gerakan shalat.Kepasrahan total ini membuat kita akan selalu berpikir rendah hati. Sehingga kita mengharapkan akan kembali kepada Allah dalam keadaan suci sama dengan seperti saat kita dilahirkan, sehingga bisa bertemu Allah. Sujud dilakukan dua kali memiliki makna :
Sujud pertama: penyatuan kehendak Allah dengan kehendak rohani/hati/jiwa. Diselangi permohonan pada duduk di antara dua sujud.
Sujud kedua : pernyataan pengagungan Dzat Allah, pernyataan ingin kembali pada Sang Pencipta akhir dari perjalanan.
6. Duduk Antara Dua Sujud (Permohonan)
Gerakan ini memiliki makna sebagai pengungkapan berbagai permohonan kepada Allah untuk memberikan segala kebutuhan yang diperlukan dalam bekal perjalanan menuju pertemuan dengan Allah, serta permohonan perlindungan jasmani dan rohani agar tetap berada pada jalan Allah.
Sujud pertama: penyatuan kehendak Allah dengan kehendak rohani/hati/jiwa. Diselangi permohonan pada duduk di antara dua sujud.
Sujud kedua : pernyataan pengagungan Dzat Allah, pernyataan ingin kembali pada Sang Pencipta akhir dari perjalanan.
6. Duduk Antara Dua Sujud (Permohonan)
Gerakan ini memiliki makna sebagai pengungkapan berbagai permohonan kepada Allah untuk memberikan segala kebutuhan yang diperlukan dalam bekal perjalanan menuju pertemuan dengan Allah, serta permohonan perlindungan jasmani dan rohani agar tetap berada pada jalan Allah.
Dalam keadaan bersimpuh ini menjadi simbol di mana kita akan dimintai pertanggung jawaban kepada Sang Maha Kuasa.
7. Attahiyat (Pernyataan Ikrar)
Ini merupakan tahap pemantapan. Karena fitrah manusia tidak lepas dari sifat lupa maka perlu pemantapan yang direfresh dan diulangulang agar semakin kokoh. Yaitu Ikrar syahadat, dengan symbol pengokohan ikrar melalui telunjuk kanan.
7. Attahiyat (Pernyataan Ikrar)
Ini merupakan tahap pemantapan. Karena fitrah manusia tidak lepas dari sifat lupa maka perlu pemantapan yang direfresh dan diulangulang agar semakin kokoh. Yaitu Ikrar syahadat, dengan symbol pengokohan ikrar melalui telunjuk kanan.
Dalam ikrar ini kita juga memberikan penghormatan kepada utusan-utusan Allah dan para Auliya karena melalui merekalah kita mengenal Allah dan menjadikan mereka menjadi saksi ikrar kita. Bacaan shalawat menjadi pernyataan kebersediaan kuta mengikuti apa yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW.
Dan menempatkan Rasul Muhammad SAW sebagai pemimpin perjalanan kita. Dan penghormatan kepada Nabi Ibrahim yang menjadi bapak induk ajaran tauhid.
8. Salam (Penutup)
Salam merupakan ucapan yang mengakui bahwa manusia sebagai makhluk social yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup sendiri, sehingga kita hendaknya selalu menebar salam dan berkah kepada sesama untuk saling bahu-membahu menegakkan kehidupan yang harmonis dan tegaknya kedamaian, kesejahteraan, dan keselamatan di bumi Allah.
8. Salam (Penutup)
Salam merupakan ucapan yang mengakui bahwa manusia sebagai makhluk social yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup sendiri, sehingga kita hendaknya selalu menebar salam dan berkah kepada sesama untuk saling bahu-membahu menegakkan kehidupan yang harmonis dan tegaknya kedamaian, kesejahteraan, dan keselamatan di bumi Allah.
Demikian makna nilai spiritual dari gerakan sholat yang dapat penulis sampaikan. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment
Terima-kasih telah berkomentar dengan baik